Investasi properti emang menggoda banget, apalagi dengan iming-iming cuan yang menggiurkan. Sayangnya, gak semua investor terhindar dari yang namanya kesalahan. Banyak di antara mereka yang tergelincir di lubang yang sama tanpa menyadarinya. Nah, biar lo semua gak jadi salah satu dari mereka, yuk kita bahas kesalahan umum investor properti yang sering terjadi. Data menunjukkan bahwa lebih dari 50% investor pemula melakukan setidaknya satu kesalahan yang bisa mempengaruhi return mereka. Mari simak lebih lanjut biar lo bisa investasi properti dengan lebih bijak dan menguntungkan!
Baca Juga : Edukasi Investasi Pasar Modal Syariah
Mengabaikan Riset Pasar
Kesalahan umum investor properti yang pertama adalah malas riset pasar. Kadang-kadang, investor saking semangatnya langsung beli properti tanpa ngecek lebih dulu apakah daerah tersebut prospektif atau nggak. Contohnya, beli properti di area yang kurang potensial atau malah overvalued. Ujung-ujungnya malah nyesel deh udah keluarin modal gede tapi hasilnya zonk. Makanya, luangkan waktu dikit dong buat riset pasar, cek tren harga, dan bandingin dengan properti lain. Jadi, jangan sampai lu terjebak beli properti di kawasan yang gak mendukung kenaikan nilai investasinya.
Kesalahan umum kedua, percaya sepenuhnya pada omongan makelar atau penjual yang suka ngejual mimpi. Emang, makelar bisa kasih lo ilusi investasi yang bakal melejit tapi, bro, tetap harus check and recheck. Makelar tuh kadang pinter banget ngegombal sampe kita kelelep terus manggut-manggut aja. Mendingan lo kroscek semua informasi yang didapet dibanding berharap sama omongan doang. Inget, keputusan ada di tangan lo, bukan di mulut orang lain.
Jangan lupa juga, kesalahan umum investor properti yang sering gak disadari adalah lupa memperhitungkan biaya tambahan. Namanya aja sih bonus, tapi sebetulnya ini lebih mirip jebakan Batman. Biaya renovasi, maintenance, pajak properti, dan biaya lain-lainnya tuh bisa bikin kantong jebol. Kalau udah kayak gini, bukannya untung, malah nombok. Jadi, kalkulasi semua biaya dengan teliti, gaes!
Kurangnya Diversifikasi
Memasang semua telur di satu keranjang adalah kesalahan umum investor properti lainnya. Maksudnya, ya jangan cuma punya satu tipe atau lokasi properti doang. Biar portfolio aman, coba deh diversifikasi dengan memiliki berbagai jenis properti di lokasi yang berbeda-beda. Jadi, kalau ada yang zonk, lo masih ada back-up plan. Jangan terlalu nyaman di satu jenis investasi, coba eksplorasi potensi di jenis properti lain!
Mengandalkan Insting Tanpa Analisis
Banyak orang merasa cukup mengandalkan insting ketika memilih properti yang akan dibeli. Ini kesalahan yang cukup umum. Padahal, keputusan besar harusnya didukung data dan analisis mendalam. Kalau hanya mengandalkan insting, bisa-bisa salah ambil keputusan dan hasilnya amburadul. Kesalahan umum investor properti ini memang sering dianggap sepele, padahal dampaknya bisa panjang!
Melakukan semua pro dari suatu investasi properti adalah langkah penting. Buatlah analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) agar bisa mengambil keputusan yang riil, bukan hanya berdasarkan kata hati. Banyak investor yang gelo hanya karena salah langkah diawal padahal bisa dicegah dengan sedikit usaha lebih untuk analisis.
Terlalu Mengandalkan Pinjaman Tanpa Perhitungan
Kesalahan besar lainnya adalah terlalu mengandalkan pinjaman tanpa perhitungan matang. Boleh sih pinjam sana-sini buat beli properti, tapi jangan asal-asalan. Perhitungkan bunga, tenor, dan kemampuan finansial lo untuk bayar cicilan. Banyak investor yang akhirnya jadi pusing tujuh keliling karena lupa hitung cicilan yang kebanyakan. Well, ujungnya properti jadi beban bukan aset. Jangan sampai lo salah langkah dan malah terjerat utang menggunung, ya!
1. Tidak Mengenal Pasarnya: Banyak yang hanya mengandalkan informasi sekilas tanpa memahami detail pasar properti. Kesalahan ini bisa berakibat fatal!
Baca Juga : Insentif Fiskal Bagi Usaha Kecil
2. Kurangnya Due Diligence: Tidak teliti memeriksa legalitas dan kondisi fisik properti. Jadinya, nanti malah ketemu masalah saat udah di tengah jalan.
3. Mengabaikan Biaya Tersembunyi: Banyak investor lupa mempertimbangkan biaya seperti perawatan dan pajak. Jadinya lebih besar pasak daripada tiang.
4. Tidak Konsultasi dengan Ahli: Merasa semua bisa dilakukan sendiri tanpa butuh pendapat profesional. Ini bisa bumerang kalau ada hal yang terlewat.
5. Terlalu Fokus Pada NPV (Net Present Value): Seringnya hanya fokus pada keuntungan jangka pendek, padahal properti adalah investasi jangka panjang yang butuh kesabaran.
Artikel Akhir dan Kesimpulan
Jadi, investasi properti memang peluang bagus buat nambah cuan, tapi jangan sampai lo terjebak dalam kesalahan umum investor properti. Dari mulai malas riset, terlalu percaya omongan makelar, sampai kelupaan masukin semua biaya. Yuk mulai lebih teliti dan bijak dalam ngambil langkah. Dengan persiapan matang, lo bakal dapat hasil yang mantep dan jauh dari kata rugi!
Buat investor pemula, mulai dari yang sederhana aja. Jangan keburu-buru pengen yang instan. Edukasi diri terus-menerus, tingkatkan pengetahuan tentang pasar, dan selalu siap dengan plan B. Kesalahan umum investor properti bukan tak terelakkan, tapi juga bukan sesuatu yang gak bisa dihindari kalau kita tahu caranya. Jangan ragu untuk terus belajar dan mencapai hasil maksimal!